Problematika Pemanfaatan IPTEK di Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
            Seperti yang kita ketahui, teknologi kini telah merembes dalam kehidupan.
kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia.
Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata. Begitu juga diharapkan SDM nya bisa lebih baik lagi, apalagi banyak kemudahan yang kita dapatkan. Namun, berbanding terbalik dengan realita yang ada karena semakin canggih perkembangan teknologi, telah membuat masyarakat menjadi malas yang disebabkan oleh kemudahan-kemudahan yang ada tersebut.
Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi, namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut. Hal itu dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Maka dari itu, pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat
bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada.
Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan . Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja IPTEK tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah manusia.


B.       Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1.      Dapat mengetahui peranan IPTEK dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
2.      Untuk mengetahui dampak dari IPTEK terhadap kehidupan manusia.
3.      Untuk mengetahui problematika IPTEK di Indonesia.
4.      Untuk mengetahui hubungan IPTEK dengan kehidupan sosial.

C.      Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan IPTEK?
2.    Bagaimana perkembangan IPTEK di Indonesia?
3.    Bagaimana hubungan IPTEK dengan kehidupan sosial?
4.    Apa manfaat IPTEK bagi manusia?
5.    Apa saja masalah pengembangan IPTEK di Indonesia?
6.    Bagaimana dampak IPTEK bagi kehidupan manusia?
7.    Apa faktor-faktor yang mempengaruhi IPTEK di Indonesia?
8.    Bagaimana pengaruh kemajuan teknologi bagi budaya bangsa?

DAFTAR ISI


HALAMAN SAMPUL...................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Tujuan..........................................................................................................
C. Rumusan Masalah........................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
A.  Pengertian Iptek....................................................................................
B.  Perkembangan Iptek di Indonesia........................................................
C.  Hubungan Iptek dengan Kehidupan Sosial..........................................
D.   Manfaat Iptek bagi Manusia................................................................
E.   Masalah Pengembangan Iptek di Indonesia.........................................
F.   Dampak Iptek bagi Kehidupan Manusia..............................................
G.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Iptek di Indonesia........................
H.  Pengaruh Kemajuan Teknologi bagi Budaya Bangsa...........................
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN

A.          Pengertian IPTEK
          Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum digunakan.  
Pengertian teknologi menurut para ahli:
a)      Menurut B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu:
 (1) pesawat terbang.
 (2) maritim dan perkapalan.
 (3) alat transportasi.
(4) elektronika dan komunikasi.
(5) energy.
(6) rekayasa.
(7) alat-alat dan mesin-mesin pertanian dan
(8) pertahanan dan keamanan.
b)     Menurut Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
c)  anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah.
d)  Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific knowledge.
e)    Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.

Pengertian teknologi secara umum adalah:
·         proses yang meningkatkan nilai tambah
·         produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan  meningkatkan  kinerja
·         Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan di gunakan
·         Sistem yang dapat berkerja dengan hasil pemikiran manusia.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan dua hal yang sangat sulit dipisahkan karena Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Dan biasanya hasil pemikiran dari ilmu pengetahuan tersebut diwujudkan dalam teknologi.
 Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga digunakan untuk hal-hal yang negatif.

B.           Perkembangan IPTEK di  INDONESIA
           Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab,agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata.
Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi,namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut.Hal itu dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung.Maka dari itu,pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada. Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah dipahami dan disadari akan berhadapandengan situasi serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, sebut saja antara laincloning, cosmology, cryonics, cyberneties, exobiology, genetic, engineering dan nanotechnology. Cabang-cabang IPTEK itu telah memunculkan berbagai perkembangan yang sangat cepat dengan implikasi yangmenguntungkan bagi manusia atau sebaliknya.Untuk mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggungjawabkan. Rumusan 4(empat) nilai luhur pembangunan IPTEK Nasional, yaitu :
1)      Accountable (dapat dipertanggung jawabkan)
    Hal ini berarti bahwa seluruh denyut nadi pembangunan Iptek berikut seluruh aspek didalamnya dapat dipertanggung jawabkan kepada segala pihak. Pertanggunganjawab disini tidak hanya terbatas pada aspek finansial (seperti anggaran pembangunan IPTEK) akan tetapi lebih dari itu, pertanggungan jawab disini mencakup aspek moralitas, dampak lingkungan, dampak budaya, dampak sosiokemasyarakatan, dampak politis dan dampak ekonomis pada pembangunan nasional.

2) Excellent (prima)
Kata ini dapat diartikulasikan sebagai terbaik, yang terbaik atau berusaha untuk menjadi yang terbaik. Pembangunan Iptek yang excellent dapat diartikan bahwa keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan implikasinya pada masyarakat maupun bangsa ini, harus yang terbaik. Pembangunan Iptek, terutama perencanaan, pelaksanaan dan dampaknya tidak boleh berkesan serampangan, akan tetapi harus berlandaskan pada tataran yang terbaik (excellent platform) guna memberikan hasil yang sempurna.

     3) Innovative (inovatif)
Kata inovatif berasal dari bahasa Latin ‘innovare’ yang artinya temuan baru.  Nilai luhur Innovatif dalam pembangunan Iptek berarti bahwa pembangunan Iptek senantiasa berorientasi pada segala sesuatu yang baru, mulai dari konteks upaya untuk perolehan temuan-temuan baru sampai dengan upaya untuk menginduksikan proses pembaharuan dalam dinamika kehidupan masyarakat, tentunya pembaharuan yang dimaksud disini adalah dalam tataran yang positif dan 21 bertanggung jawab. Lebih lanjut innovative juga berarti bahwa pembangunan Iptek memberikan apresiasi yang tinggi pada segala bentuk upaya untuk memproduksi inovasi-inovasi baru serta segala aktifitas inovatif untuk meningkatkan produktifitas.

4) Visionary (berpandangan jauh kedepan)
Pembangunan Iptek senantiasa dimaksudkan untuk memberikan solusi yang bersifat strategis atau jangka panjang, menyeluruh dan holistik (atau kait mengait). Pembangunan Iptek akan diupayakan untuk tidak bersifat sektoral dan hanya memberikan implikasi yang terbatas. Lebih lanjut visionary juga berarti bahwa pembangunan Iptek dimasa kini akan diupayakan sebagai solusi taktis dimasa kini sekaligus bagian integral dari solusi permasalahan dimasa depan. Atau dengan kata lain solusi pembangunan Iptek dimasa kini jangan sampai menjadi sumber permasalahan baru dimasa datang.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangatmemprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena,
1.      Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.
2.      Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi.
3.      Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri, ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanyaperguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan jugabadan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT).

Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Visi dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang telah diberlakukan sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi IPTEK sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah beserta seluruh rakyat dengan sebaik-baiknya. Selain itu pula perkembangan IPTEK di berbagai bidang di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah bermunculannya dampak negative dari adanya perkembangan IPTEK, sehingga diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam penemuan-penemuan baru tersebut.

C.    Hubungan IPTEK dengan kehidupan Sosial
Alam abad XX, IPA telah berkembang pesat berkat pemakaian alat-alat yang makin sempurna, sehingga mendapat sebutan IPA modern. Kemajuan IPA mendorong majunya teknologi yang makin dapat memakmurkan kehidupan manusia, karena tujuan teknologi memang diadakan untuk kebutuhan manusia. Namun, di samping tujuan dapat tercapai, terjadi pula dampak sampingan (side-effect) yang dapat mengganggu. Untuk itu diupayakan peningkatan kegunaan teknologi dan memperkecil dampaknya. Bila hal tersebut tercapai, maka kegiatan mempergunakan teknologi memperoleh nilai ekonomis yang berarti. Misalnya, pemakaian pesawat terbang besar dan cepat memudahkan orang mencapai tujuan, tetapi kejatuhannya menimbulkan risiko besar.
Jadi, tujuan dapat dicapai dengan hasil maksimal, sementara dampaknya diperkecil. Adanya perkembangan yang pesat dari IPTEK pada dasarnya menuntut manusia untuk meningkatkan interaksi sosial guna mendapatkan solusi yang terbaik dari permasalahn sosial yang ditimbulkan dari perkembangan iptek.kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.

D.       Manfaat IPTEK Bagi Manusia
      Manfaatnya Jelas mempermudah aktivitas manusia secara efektif dan efisien. Dalam rangka meningkatkan budaya dan taraf hidup yang lebih tinggi. Sejak manusia masih bercocok tanam berpindah-pindah dan berburu untuk cari makan, kemudian muncul peternakan, pertanian. Semua ini hasil dari Iptek. Semula manusia harus berjalan untuk pergi ketempat yang jauh, selanjutnya di temukan pedati yang ditarik hewan sampai ditemukan mobil, semua ini hasil dari Iptek. Kalau dulu dunia gelap gulita, hanya ada penerangan lampu minyak, trus timbul petromak sampai ada lampu, ini juga hasil dari Iptek. Kalau dulu manusia telanjang gak pakai baju dan celana, sekarang bisa pakai baju dan celana berbagai model, ini juga jasa dari Iptek. Iptek akan sejalan dengan kehidupan manusia, karena manusia mahluk yang berakal.

E.        Masalah-masalah Pengembangan Iptek
  Pengalaman negara-negara maju dan negara baru maju menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi berakar pada kemampuan teknologi dan inovasi yang dimiliki. Kemampuan teknologi yang tinggi telah memberikan kekuatan untuk bersaing dan peluang dalam kancah perdagangan internasional yang kompetitif. Sulit untuk dibantah bahwa kemampuan teknologi yang dimiliki oleh suatu bangsa akan sangat menentukan daya saing, sehingga semua negara di dunia berusaha untuk mengejar ketertinggalannya dalam penguasaan Iptek. Keberhasilan negara-negara baru maju di Asia Timur tidak dapat diulang dengan mudah di negara berkembang tapi perlu diciptakan kondisi tertentu dan berupaya mengatasi masalah-maslah dalam pengembangan IPTEK seperti akan diuraikan di bawah ini:

1.      Keterbatasan Sumber Daya Iptek
            Masih terbatasnya sumber daya iptek tercermin dari rendahnya kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang iptek. Rasio tenaga peneliti Indonesia pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan Jepang sebesar 70,7. Selain itu rasio anggaran iptek terhadap PDB sejak tahun 2000 mengalami penurunan, dari 0,052 persen menjadi 0,039 persen pada tahun 2002. Rasio tersebut jauh lebih kecil dibandingkan rasio serupa di ASEAN. Sementa. Kecilnya anggaran iptek berakibat pada terbatasnya fasilitas riset, kurangnya biaya untuk operasi dan pemeliharaan.
2.      Belum Berkembangnya Budaya Iptek
Budaya bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai iptek yang mempunyai penalaran obyektif, rasional, maju, unggul dan mandiri. Pola pikir masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka mencipta daripada sekedar memakai, lebih suka membuat daripada sekedar membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada.
3.      Belum Optimalnya Mekanisme Intermediasi Iptek
Belum optimalnya mekanisme intermediasi iptek yang menjembatani interaksi antara kapasitas penyedia iptek dengan kebutuhan pengguna. Masalah ini dapat terlihat dari belum tertatanya infrastruktur iptek, seperti institusi yang mengolah dan menterjemahkan hasil pengembangan iptek menjadi preskripsi teknologi yang siap pakai untuk difungsikan dalam sistem produksi.
4.      Lemahnya Sinergi Kebijakan Iptek
Lemahnya sinergi kebijakan iptek, menyebabkan kegiatan iptek belum sanggup memberikan hasil yang signifikan. Kebijakan bidang pendidikan, industri, dan iptek belum terintegrasi sehingga mengakibatkan kapasitas yang tidak termanfaatkan pada sisi 15 penyedia, tidak berjalannya sistem transaksi, dan belum tumbuhnya permintaan dari sistem pengguna yaitu industri. Disamping itu kebijakan fiskal juga dirasakan belum kondusif bagi pengembangan kemampuan iptek.

5.      Belum Terkaitnya Kegiatan Riset dengan Kebutuhan Nyata
Kegiatan penelitian yang tidak didorong oleh kebutuhan penelitian yang jelas dan eksplisit, menyebabkan lembaga-lembaga litbang tidak memiliki kewibawaan sebagai sebuah instansi yang memberi pijakan saintifik bagi kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah. Salah satu dampak langsung dengan adanya kegiatan riset yang tidak didasari oleh kebutuhan yang jelas adalah terjadinya inefisiensi yang luar biasa akibat duplikasi penelitian atau plagiarisme.
Dampak lainnya adalah merapuhnya budaya penelitian sebagai pondasi kelembagaan ristek, seperti yang terjadi pada sektor pendidikan. Pendidikan di Indonesia dapat dikatakan telah gagal membudayakan rasa ingin tahu, budaya belajar dan apresiasi yang tinggi pada pencapaian ilmiah.



6.      Belum Maksimalnya Kelembagaan Litbang
Kelembagaan litbang yang belum dapat berfungsi secara maksimal, disebabkan karena manajemen yang lemah. Seorang peneliti yang hebat belum tentu memiliki ketrampilan dan sikap manajerial yang dibutuhkan untuk memimpin sebuah lembaga litbang. Selain itu perkembangan manajemen penelitian dan pengembangan di Indonesia jauh tertinggal. Dari ratusan peneliti tangguh di tanah air, hanya sebagian kecil yang memiliki kemampuan memimpin lembaga litbang sebagai sebuah entitas manajemen. Kursus-kursus manajemen (proyek) penelitian dan pengembangan amat jarang dilakukan,dan kalaupun ada, ditawarkan oleh pihak asing dengan biaya kursus yang mahal.

7.      Masih Rendahnya Aktifitas Riset di Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi yang diharapkan menjadi sebuah pusat keunggulan (centre of excellence) juga belum berhasil mengarusutamakan penelitian dan pengembangan dalam Tri Dharma Perguruan Tingginya. Hal ini berakibat pada:
1)      Terjadi brain draining tenaga peneliti ke kegiatan-kegiatan non-penelitian
2)      Pengusangan bahan-bahan belajar
3)      Penurunan relevansi pendidikan dan layanan masyarakat
4)      Pendidikan pascasarjana, terutama tingkat Doktor (S-3) tidak berkembang
5)      Kekayaan intelektual PT tidak berkembang, dan
6)      Kelas kreatif dan kewirausahaan (enterpreneurships) tidak berkembang.

Belum ada satupun univesitas yang layak disebut sebagai  Universitas Riset yang sanggup menghasilkan pertahun 50 doktor dengan karya ilmiah berreputasi internasional. Banyak perguruan tinggi menomorsatukan pendidikan sarjana strata 1 dengan berbagai macam model rekrutmen, untuk menarik dana masyarakat. Pendidikan pasca sarjana, terutamapendidikan doktor, sebagai pendidikan berbasis riset belum dianggap sebagai motor penggalian dana yang berarti. Kerjasama penelitian pascasarjana dengan industri juga masih amat langka.16
Komunikasi ilmiah antar peneliti dan profesional dalam PT yang sama juga rendah, sehingga kohesivitas peneliti di PT juga rendah. Penggunaan sumber daya bersama (resource sharing) antar laboratorium PT juga rendah, akibatnya justru utilisasi peralatan laboratorium tersebut juga rendah.
Perguruan-perguruan tinggi perlu menetapkan sebuah Program Utama Riset Universitas yang dirumuskan bersama-sama dengan para stakeholders penelitian dan secara sengaja mengalokasikan anggaran penelitian sebagai matching grants yang memancing dana kemitraan dari pemerintah dan industri. Sehingga volume block grants yang diberikan oleh Pemerintah untuk kegiatan penelitian harus dikaitklan dengan alokasi anggaran penelitia Perguruan Tinggi (PT) yang bersangkutan.

F.     Dampak Dari Iptek Terhadap Kehidupan Manusia
Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.{mospagebreak}.

Dampak positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai bidang:
a.             Bidang informasi dan komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
1) Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet
2) Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone. Komunikasi melalui telepon mengalami beberapa kali kemajuan. Pada mulanya telepon mempergunakan kawat sebagai sarana penghubungnya dan diperlukan orang sebagai operator. Kemudian ada telepon otomatis yang tidak memerlukan operator. Sekarang orang dengan mudah dapat berhubungan dengan telepon melalui satelit. 

Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
1)  Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)
2) Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu

b.            Bidang industri dan transportasi modern
·            Dampak industri yang sangat terasa dalam bidang ekonomi.
Pemakaian mesin menghasilkan produksi yang melimpah. Produk banyak demikian tidak tertampung lagi dalam pasaran lokal atau nasional, sehingga harus disalurkan ke pasar internasional. Demi kelancaran pemasaran, para kapitalis modern mempengaruhi politik pemerintahannya, mendesak agar pemerintah mendukung usahanya mencari atau merestui pasaran di negara lain, bila perlu dengan dukungan militer keras. Timbullah imperialisme modern yang menitikberatkan kegiatannya dalam bidang ekonomi setelah revolusi industri. Di samping mencari daerah pemasaran, juga dilakukan usaha memperoleh bahan mentah yang murah. Cara demikian menyebabkan keuntungan kaum kapitalisyang didukung pemerintah yang imperealis memperoleh keuntungan besar. Bila negara imperialis banyak memperoleh keuntungan melalui cara-cara modern tersebut, dampaknya terasa di mana-mana. Di negara sendiri kaum kapitalis-imperialis merasakan pencemaran (polusi) yang semula kurang diperhitungkan, setelah timbul dampak sampingnya barulah disadari. Contohnya kota Birmingham di Inggris. Dengan dilakukan revolusi industri, maka tanah di wilayah kota tersebut banyak dicemari sisa pembakaran bahan bakarnya yang berwarna hitam. Sementara itu udaranya pun dicemari oleh asap hitam dari cerobong pabrik (waktu itu yang dipergunakan masih mesin uap), sehingga udara juga hitam, panas matahari kurang dapat menembus ke bawah. Kota Birmingham memperoleh julukan The Black Country dan menjadi tempat tinggal yang tidak sehat.

·            Dalam bidang tranportasi
 Dengan tata transportasi yang diciptakan, manusia memperoleh beberapa keuntungan. Pertama, kendaraan yang diciptakan mampu bergerak lebih cepat daripada gerak si pencipta sendiri, sehingga waktu yang diperlukan bergerak dari satu tempat ke tempat lain lebih singkat. Waktu dirasakan makin berharga, sehingga timbul sebutan time is money. Jalannya waktu yang perlu cepat diikuti mengakibatkan jam memperoleh pasaran yang luas sebagai kebutuhan sekunder bagi manusia modern. Kedua, kemampuan mengangkat dan mengusung oleh manusia ataupun binatang yang biologis terbatas dalam tingkat yang rendah. Alat-alat pengangkut manusia yang dibuat dari bahan-bahan abiologis jauh lebih kuat. Roda yang di atasnya diberi tempat barang dan dibuat dari besi, kapal besi yang besar memiliki daya angkat yang jauh lebih besar dan berat daripada daya angkut manusia dan binatang. Namun, kedua kelebihan tersebut memiliki konsekuensi atau dampak sampingan yang negatif.
c.             Bidang sosial dan budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat:
1. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
2.  Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai
konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras. Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek budaya seperti:
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani. Dll

d.            Bidang pendidikan
Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan seperti: Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak criminal, Dll.

Penumbuhan wawasan iptek pelajar dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, pemanfaatan, penguasaan dan pengembangan iptek sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya.Hal ini dilaksanakan dengan memberikan kesempatan bereksperimen bersama yang menumbuhkan daya cipta, analisis, prakarsa dan kreasi bagi para pemuda. Upaya menumbuhkan wawasan iptek bagi pemuda perlu diawali dengan pengenalan makna penting dari iptek itu sendiri misalnya melalui kunjungan ke lembaga riset dan disertai pula dengan  pelatihan kegiatan ilmiah. Peningkatan peran-serta pelajar dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, meningkatkan dan memperluas dukungan lembaga ristek, meningkatkan partisipasi masyarakat serta mendorong dunia usaha dalam pembinaan/pelatihan pemuda pecinta iptek. Pendalaman pengetahuan dan peningkatan keterampilan bagi pemuda yang baik dan benar dilaksanakan melalui kelompok-kelompok penelitian pemuda pelajar semacam Kelompok Penelitian Ilmiah Remaja (PIR). Dengan bertambahnya jumlah pemuda yang memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan tersebut, diharapkan secara merata, pemuda dan keluarganya mampu berpartisipasi dibidang IPTEK serta dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas.

e.             Bidang Politik
Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.


f.             Bidang Kesehatan
Cara cara lama pengobatan penyakit dilakukan oleh dukun yang umumnya mistis, sedangkan obat-obatan untuk penyembuhan diwujudkan dalam bentuk jamu. Kedua cara tersebut sampai sekarang masih banyak dipergunakan.
Pengobatan fisik modern dilakukan oleh dokter dan resepnya berupa obat yang pembuatannya secara kimiawi oleh pabrik. Masyarakat yang makin modern  lebih meyakini keampuhan pengobatan modern, sehingga para dukun dan jamu semakin terdesak. Keberhasilan mengatasi penyakit, terutama penyakit menular, menyebabkan angka kematian (mortalitas) menurun, sehingga populasi penduduk terus meningkat. Akibatnya manusia lanjut usia yaitu manusiayang usianya lebih dari 60 tahun dan disebut lansia,makin harimakin banyak juga.

g.            Dampak Perkembangan IPTEK terhadap Kebutuhan Pokok
1.         Pangan
pangan merupakan kebutuhan pokok yang paling utama sebab tanpa pngan manusia akan mati, kelestarian hidupnya terancam, dan manusia berupaya untuk menjauhkan diri dari kematian.
2.         Sandang
Sandang atau pakaian sekarang bukan lagi sekedar melindungi tubuh terhadap gangguan cuaca, melainkan sudah meningkat sebagai lambang status social. Dahulu, pernah orang memakai kulit kayu sebagai pakaian, tetapi populasi penduduk jauh lebih pesat daripada tanaman penghasilnya. Oleh karena itu, dipergunakan kapas yang memrlukan cara tanam dan olah yang lebih tinggi teknologinya. Ini pun sekarang tidak juga mencukupi kebutuhan manusia akan sandang. Sutra yang dihasilkan oleh ulat merupakan bahan yang lembut dan bagus yang dahulu pusatnya di Cina. Sementara itu bangsa-bangsa di Timur Tengah mempergunakan bulu domba yang menghasilkan wol sebagai bahan sandang yang bagus. Itu pun tidak cukup, sehingga orang dengan teknologi lebih maju mempergunakan serat sintetis baik yang berasal dari tanaman yang diproses secara kimiawi menjadi benang (rayon) maupun dari bahan tambang seperti batu bara, atau minyak bumi yang diproses menjadi poliester, poliprolin, atau polietilin. Kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif tersebut, sekaligus diantisipasi segi negatifnya. Bahan sintetis yang bersifat plastik jangan sampai menimbulkan sampah plastik dengan jalan mengolahnya kembali atau mencari bakteri yang mampu memakan bahan plastik.
3.         Papan
Papan yang berarti tempat tinggal pada mulanya hanya sebagai tempat untuk memperoleh rasa aman, terlindung dari gangguan cuaca atau binatang, malahan mungkin dari manusia yang lain. Rumah tradisional yang dihasilkan dari bahan alami yang terdapat di sekitar tempat tinggal. Bahan bangunan rumah tradisional mudah rusak karena cuaca atau dimakan rayap, sehingga batas waktu tertentu terpaksa diperbaiki, bahkan diganti.
Manusia berusaha memperoleh tempat tinggal yang aman dan nyaman. Untuk itulah dibangun rumah yang bahan-bahannya lebih tahan lama, dapat puluhan bahkan ratusan tahun. Tembok rumah dari bata yang diberi lapisan dengan bahan semen, lantai yang bahannya dari semen dalam wujud tegel atau keramik menghasilkan tempat tinggal yang kuat. Pemikiran modern untuk tempat tinggal yang sehat diwujudkan dengan membentuk kota taman mandiri. Merupakan taman karena dipelihara ekologi yang berimbang antara tempat tinggal dengan lingkungan yang hijau. Mandiri karena kebutuhan warganya terpenuhi semuanya, tidak harus tergantung pada tempat lain, misalnya sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, taman rekreasi, tenaga kerja, bahkan kuburan.

G.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iptek Di Indonesia
a. Faktor Pendukung
·         Semakin berkembangnya pola pikir manusia dari zaman ke zaman.
·         Adanya kebutuhan teknologi computer di berbagai bidang untuk membantu mengurangi kesibukan manusia.
·         Timbulnya keinginan untuk selalu mendapat informasi terkini dari berbagai belahan dunia melalui media yang tercepat seperti computer (internet).
·         Rasa untuk menjadi lebih maju dari golongan lain.
·         Pentingnya investasi asing terletak pada pertukaran informasi dalam alur perdagangan yang berlanjut pada kesamaan permintaan pada teknologi komunikasi.
·         Pembangunan perkotaan biasanya diiringi dengan dengan pembangunan infrastuktur komunikasi yang menjadi dasar dari internet sehingga pembangunan kota akan memacu perkembangan internet.
·         Semakin banyak institusi yang menggunakan kegiatan yang dilakukan secara online maka akan mendorong percepatan penggunaan teknologi internet di Indonesia.
·         Inovasi dalam jenis layanan seperti situs jejaring (facebook, friendster, dll), blog, game online dan sebagainya akan memicu ketertarikan masyarakat untuk mengakses internet sehingga menjadi faktor pendukung dalam percepatan penggunaan teknologi di Indonesia.

b. Faktor Penghambat
·         Masyarakat dengan tingkat / status ekonomi yang rendah akan menghambat percepatan penggunaan teknologi di Indonesia karena tidak ada keinginan dan tidak memahami seberapa penting penggunaan internet untuk berbagai kebutuhan hidup.
·         Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil yang tidak terjangkau karena pembangunan infrastruktur yang tidak merata akan menjadi penghambat percepatan pengembangan teknologi komputer di Indonesia.
·         Tingkat pendidikan seseorang dan pekerjaaan yang dilakukan oleh seseorang yang tergolong rendah atau kurang pro terhadap teknologi computer akan menghambat kemajuan teknologi.
·         Pihak yang tidak bertanggung jawab dlam menggunakan teknologi computer membuat pihak pemerintah memblokir atau melarang beberapa sarana tertentu sehingga menghambat perkembangan teknologi.
·         Banyaknya pula tercipta berbagai macam virus-virus computer yang bersifat merusak.
·         Masih kuatnya rasa fanatic terhadap kepercayaan leluhur untuk tidak merubah kebiasaan oleh masyarakat tertentu yang menghambat penyebaran dan perkembangan teknologi.

H.    Kemajuan IPEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia

Dari zaman ke zaman, perubahan yang terjadi di dunia ini amatlah sangat pesat, apalagi dari segi Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Bila kita ingat zaman dahulu, banyak para ilmuwan menemukan berbagai hasil percobaannya, dan kemudian diluncurkan lalu dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, seperti adanya ilmu fisika, ilmu matematika, ilmu kimia, ilmu biologi, juga ilmu sosial. Semua ilmu itupun masih diterapkan hingga saat ini oleh kita semua. Tak dapat kita bayangkan apabila para ilmuwan tidak menemukan berbagai penemuan luar biasa untuk peradaban manusia, kita bahkan mungkin tak dapat untuk bertahan hidup, karena kita akui bahwa kita sangatlah butuh akan keberadaan ilmu pengetahuan dunia untuk menjalankan kehidupan di dunia fana ini.
Namun, di balik semua itu kita patut, wajib, dan haruslah untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena keagungan-Nya lah ilmu pengetahuan itu dapat kita rasakan dan manfaatkan selama kita hidup. Setelah itu, kita patut untuk menjaga dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan tersebut sampai saat nanti untuk masa depan dan peradaban manusia.IPTEK di satu sisi sungguh sangat membantu kita selaku manusia dalam mengerjakan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
1.        Mengetik laporan kerja dengan komputer
2.        Menelepon orang lain dengan handphone
3.        Mendengarkan musik dengan mp3 player
4.        Mengetahui berita dengan televisi
5.        Mengetahui waktu dengan jam
6.        Bepergian ke manapun dengan sepeda motor, mobil, dan kendaraan lainnya
7.        Mendinginkan ruangan dengan ac
8.        Dan masih banyak lagi contohnya
Bahkan saat ini telah diciptakan robot menyerupai manusia yang bertujuan untuk menggantikan manusia dalam mengerjakan tugas sehari-sehari. Kita jadi sangat tertolong dengan adanya teknologi yang kian lama kian maju. Namun, di sisi lainnya, kita jadi dimanjakan oleh teknologi. Manusia jadi malas, bahkan sangat tergantung oleh teknologi yang membantu mengerjakan pekerjaan sehari-hari kita selaku manusia. Jadinya, manusia tidak ada usaha sekuat tenaga untuk mengerjakan pekerjaannya dengan tangan sendiri. Padahal sungguh bangganya kita bila suatu pekerjaan dapat dilakukan dan diusahakan sendiri. Kemajuan IPTEK menunjukkan kemampuan intelektual (intelligence) manusia juga berkembang. Jadi teknologi selalu membutuhkan manusia supaya dapat diciptakan untuk peradaban manusia. Tetapi manusia tidak sepenuhnya selalu membutuhkan adanya teknologi untuk kehidupannya, karena manusia memiliki intelektual, sedangkan teknologi tidak memiliki intelektual. Kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Seseorang menggunakan teknologi, karena menusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lebih-lebih yang lain. Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan iptek ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala “dehumanisasi”, tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan iptek tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfis.
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Perbudakan dan penjajahan di North America, Asia dan Afrika hanya memungkinkan melalui dukungan iptek. Perkembangan iptek di Eropa Barat membuahkan revolusi industri yang menindas kelas pekerja dan yang melahirkan komunisme. Produksi weapons of mass destruction, baik kimia, biologi ataupun nuklir  tentu saja  tidak bisa  dipisahkan dari  iptek;  belum lagi  menyebut kerusakan ekosistem alam akibat dari kemajuan iptek. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan,oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
I.        Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Budaya Bangsa
Kehadiran teknologi-teknologi baru membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa. Pengaruh ini dirasakan di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain yang akan mempengaruhi nilai-nilai kebangsaan.
Ditambah dengan era globalisasi yang semakin pesat, globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. Dengan kata lain proses globalisasi akan berdampak melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan.
Sebagai sebuah proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dimensi ruang yang dapat diartikan jarak semakin dekat atau dipersempit sedangkan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pesatnya laju perkembangan teknologi yang semakin canggih khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah pendukung utama bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa. Kecepatan arus informasi yang dengan cepat membanjiri kita seolah-olah tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk menyerapnya dengan filter mental dan sikap kritis. Makin canggih dukungan teknologi tersebut, makin besar pula arus informasi dapat dialirkan dengan jangkauan dan dampak global. Oleh karena itu selama ini
Namun perlu diingat, pengaruh globalisasi dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif yang dapat dirasakan dengan adanya TIK adalah peningkatan kecepatan, ketepatan, akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam berbagai bidang khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya. Sebagai contoh manifestasi TIK yang mudah dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat hanya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat elektronis (email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dan masih banyak lagi.
Sedangkan pengaruh negatif yang bisa muncul karena adanya TIK, misalnya dari globalisasi aspek ekonomi, terbukanya pasar bebas memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan banyaknya produk luar negeri dan ditambahnya harga yang relatif lebih murah dapat mengurangi rasa kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
Pada hakikatnya teknologi diciptakan, sejak dulu hingga sekarang ditujukan untuk membantu dan memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, baik pada saat manusia bekerja, berkomunikasi, bahkan untuk mengatasi berbagai persoalan pelit yang timbul di masyarakat. TIK tidak hanya membantu dan mempermudah manusia tetapi juga menawarkan cara-cara baru di dalam melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sehingga dapat mempengaruhi budaya masyarakat yang sudah tertanam sebelumnya.
Jadi bagaimana TIK dapat mempengaruhi nilai-nilai yang telah tumbuh di masyarakat dalam suatu bangsa itu sangat tergantung dari sikap masyarakat tersebut. Seyogyanya, masyarakat harus selektif dan bersikap kritis terhadap TIK yang berkembang sangat pesat, sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalam TIK mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat, dan efek negatif dapat lebih diminimalkan.

J.      Upaya Pemerintah Mengatasi Problematika IPTEK
Dalam mengatasi problematika IPTEK pemerintah melakukan beberapa upaya,diantaranya:
1. Meningkatkan kemampuan, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjawab berbagai isu pelayanan, seperti keselamatan, keamanan, kehandalan dan kenyamanan, serta terjangkau masyarakat luas;
2. Meningkatkan kemampuan Iptek strategis dalam rangka pengembangan system transportasi nasional yang handal, efektif dan efisien yang sesuai kondisi fisik wilayah serta sosial-ekonomi-budayanya;
3. Meningkatkan penguasaan dan kemampuan teknologi industri dalam negeri untuk mendukung sistem transportasi nasional guna mendukung kelancaran system operasional dan kemampuan untuk merawat serta ramah lingkungan dan hemat energi;
4. Peningkatan kapasitas teknologi pada sistem produksi di dunia usaha dan industry serta peningkatan sinergi antar berbagai komponen sistem inovasi;
5.      Meningkatkan kemampuan manufakturing teknologi tinggi yang berdaya saing internasional untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana transportasi;
6.      Meningkatkan produktivitas, kualitas dan efisiensi produksi pertanian on-farm (intensifikasi) dengan penerapan bio-teknologi, precision farming, biocyclofarming,dan teknologi iradiasi secara berkelanjutan dan tetap menjaga kelestarian fungsi lingkungan;
7.      Memperpanjang rantai produksi pengolahan hasil pertanian (off-farm) yang efisienuntuk meningkatkan nilai ekonomi dan nilai tambah produk pangan pada masingmasingrantai produksi;
8.      Meningkatkan keragaman bahan baku pangan (diversifikasi) termasuk kemungkinan dengan memanfaatkan sumberdaya hutan non-kayu.
9.      Mengembangkan dan memperluas infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk mempermudah akses ke jaringan internet yang terjangkau;
10.  Meningkatkan pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkankinerja perekonomian negara dan kualitas hidup masyarakat;
11.  Mengelola Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) bidang teknologi informasi dankomunikasi untuk meningkatkan kemampuan berinovasi, menegakan perlindungan hukum dan meningkatkan nilai komersial produk dalam negeri
12.  Memenuhi kebutuhan alutsista mulai dari perangkat keras maupun perangkat lunak, sesuai dengan kondisi kewilayahan dan demografi negara kepulauan Indonesia, sesuai dengan kemajuan perkembangan iptek, mempunyai efek penangkal yang tinggi, yang ditujukan untuk memberikan kapabilitas optimal bagi komponenpertahanan negara dalam menjalankan tugasnya.
13.  Meningkatkan penguasaan kapabilitas iptek pertahanan dikalangan industri nasionalmelalui regulasi penanganan alokasi pendanaan yang kondusif.
14.  Meningkatkan pemahaman dan penguasaan iptek untuk aplikasi pertahanan Negara kepulauan dikalangan universitas dan lembaga iptek nasional melalui penyusunan road-map teknologi pertahanan yang bersifat kuantitatif sesuai dengan kaidah pertahanan
15.  Mengikuti pemenuhan standardisasi ranahan (sarana pertahanan) pangsa pasar dunia yang kompetitif;

16.  Mencapai keunggulan bangsa di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan rekayasa khususnya pada bidang teknologi pertahanan berbasiskan pada kemandirian dan kondisi demografi negara nusantara, negara kepulauan dan negara kelautan melalui penyusunan suatu rancangan strategis.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOAL UTS GENAP PLH KELAS 6 SD

Cara menghilangkan objek dalam foto dengan Photoscape

Makalah VOC