Problematika Pemanfaatan IPTEK di Indonesia
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seperti
yang kita ketahui, teknologi
kini telah merembes dalam kehidupan.
kebanyakan
manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Dimana
upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan
peningkatan harkat martabat manusia.
Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia
mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan
Yang Maha Esa. Dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral
dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua masyarakat mengecam IPTEK
secara merata. Begitu juga diharapkan SDM nya bisa lebih baik lagi, apalagi
banyak kemudahan yang kita dapatkan. Namun, berbanding terbalik dengan realita yang ada karena semakin
canggih perkembangan teknologi, telah membuat masyarakat menjadi malas yang
disebabkan oleh kemudahan-kemudahan yang ada tersebut.
Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang
sangat baik sekali di aspek telekomunikasi, namun pelaksanaan pembangunan IPTEK
masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang putus harapannya
untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut. Hal itu dikarenakan
tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Maka dari itu,
pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar
peranan IPTEK dapat
bertujuan
untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada.
Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua
tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan
kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan . Kebenaran yang
manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja IPTEK tidak mengenal moral
kemanusiaan, oleh karena iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran
ataupun solusi dari masalah-masalah manusia.
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Dapat
mengetahui peranan IPTEK dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
2. Untuk
mengetahui dampak dari IPTEK terhadap kehidupan manusia.
3. Untuk
mengetahui problematika IPTEK di Indonesia.
4. Untuk
mengetahui hubungan IPTEK dengan kehidupan sosial.
C.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan IPTEK?
2. Bagaimana
perkembangan IPTEK di Indonesia?
3. Bagaimana
hubungan IPTEK dengan kehidupan sosial?
4. Apa
manfaat IPTEK bagi manusia?
5. Apa
saja masalah pengembangan IPTEK di Indonesia?
6. Bagaimana
dampak IPTEK bagi kehidupan manusia?
7. Apa
faktor-faktor yang mempengaruhi IPTEK di Indonesia?
8. Bagaimana
pengaruh kemajuan teknologi bagi budaya bangsa?
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Tujuan..........................................................................................................
C. Rumusan Masalah........................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian
Iptek....................................................................................
B. Perkembangan
Iptek di Indonesia........................................................
C. Hubungan
Iptek dengan
Kehidupan Sosial..........................................
D. Manfaat Iptek bagi
Manusia................................................................
E. Masalah
Pengembangan Iptek di Indonesia.........................................
F. Dampak
Iptek bagi
Kehidupan Manusia..............................................
G. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Iptek di Indonesia........................
H. Pengaruh
Kemajuan Teknologi bagi Budaya
Bangsa...........................
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
IPTEK
Istilah
“teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi
secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian
teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra
dan otak manusia. Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu
karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih
sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum digunakan.
Pengertian teknologi menurut para ahli:
a)
Menurut B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan
wahana transformasi yang menjadi prioritas pengembangan teknologi, terutama
teknologi industri, yaitu:
(1) pesawat terbang.
(2) maritim dan perkapalan.
(3) alat transportasi.
(4)
elektronika dan komunikasi.
(5)
energy.
(6)
rekayasa.
(7)
alat-alat dan mesin-mesin pertanian dan
(8)
pertahanan dan keamanan.
b) Menurut Nana Syaodih S. (1997:
67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia
sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri
dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah
menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.
c) anglin mendefinisikan teknologi
sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara
bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah.
d) Ahli lain, Kast & Rosenweig
menyatakan Technology is the art of utilizing scientific knowledge.
e) Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih
jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca
indera, dan otak manusia.
Pengertian teknologi secara umum adalah:
·
proses
yang meningkatkan nilai tambah
·
produk
yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
·
Struktur
atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan di gunakan
·
Sistem
yang dapat berkerja dengan hasil pemikiran manusia.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
merupakan dua hal yang sangat sulit dipisahkan karena Ilmu pengetahuan muncul
sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik
kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Dan biasanya hasil pemikiran dari ilmu
pengetahuan tersebut diwujudkan dalam teknologi.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak
bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan
sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun
demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif,
di sisi lain juga digunakan untuk hal-hal yang negatif.
B.
Perkembangan
IPTEK di INDONESIA
Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK
dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Dimana
dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang
adil dan beradab,agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata.
Disatu
sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek
telekomunikasi,namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih belum merata. Masih
banyak masyarakat kurang mampu yang putus harapannya untuk mendapatkan
pengetahuan dan teknologi tersebut.Hal itu dikarenakan tingginya biaya
pendidikan yang harus mereka tanggung.Maka dari itu,pemerintah perlu menyikapi
dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat bertujuan
untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada. Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah dipahami dan
disadari akan berhadapandengan situasi serba kompleks dalam berbagai cabang
ilmu pengetahuan, sebut saja antara laincloning, cosmology, cryonics, cyberneties,
exobiology, genetic, engineering dan nanotechnology. Cabang-cabang IPTEK itu telah
memunculkan berbagai perkembangan yang sangat cepat dengan implikasi
yangmenguntungkan bagi manusia atau sebaliknya.Untuk mendayagunakan Iptek
diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggungjawabkan. Rumusan 4(empat)
nilai luhur pembangunan IPTEK Nasional, yaitu :
1) Accountable
(dapat dipertanggung jawabkan)
Hal ini berarti bahwa seluruh denyut nadi
pembangunan Iptek berikut seluruh aspek didalamnya dapat dipertanggung jawabkan
kepada segala pihak. Pertanggunganjawab disini tidak hanya terbatas pada aspek
finansial (seperti anggaran pembangunan IPTEK) akan tetapi lebih dari itu,
pertanggungan jawab disini mencakup aspek moralitas, dampak lingkungan, dampak
budaya, dampak sosiokemasyarakatan, dampak
politis dan dampak ekonomis pada pembangunan nasional.
2) Excellent
(prima)
Kata
ini dapat diartikulasikan sebagai terbaik, yang terbaik atau berusaha untuk menjadi
yang terbaik. Pembangunan Iptek yang excellent dapat diartikan bahwa keseluruhan
tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi dan implikasinya pada masyarakat maupun bangsa ini, harus
yang terbaik. Pembangunan Iptek, terutama perencanaan, pelaksanaan dan
dampaknya tidak boleh berkesan serampangan, akan tetapi harus berlandaskan pada
tataran yang terbaik (excellent platform) guna memberikan hasil yang sempurna.
3) Innovative
(inovatif)
Kata
inovatif berasal dari bahasa Latin ‘innovare’ yang artinya temuan baru. Nilai luhur Innovatif dalam pembangunan Iptek
berarti bahwa pembangunan Iptek senantiasa berorientasi pada segala sesuatu
yang baru, mulai dari konteks upaya untuk perolehan temuan-temuan baru sampai
dengan upaya untuk menginduksikan proses pembaharuan dalam dinamika kehidupan
masyarakat, tentunya pembaharuan yang dimaksud disini adalah dalam tataran yang
positif dan 21 bertanggung jawab. Lebih lanjut innovative juga berarti bahwa
pembangunan Iptek memberikan apresiasi yang tinggi pada segala bentuk upaya
untuk memproduksi inovasi-inovasi
baru serta segala aktifitas inovatif untuk meningkatkan produktifitas.
4) Visionary
(berpandangan jauh kedepan)
Pembangunan
Iptek senantiasa dimaksudkan untuk memberikan solusi yang bersifat strategis atau jangka panjang, menyeluruh
dan holistik (atau kait mengait). Pembangunan Iptek akan diupayakan untuk tidak
bersifat sektoral dan hanya memberikan implikasi yang terbatas. Lebih lanjut visionary
juga berarti bahwa pembangunan Iptek dimasa kini akan diupayakan sebagai
solusi taktis dimasa kini sekaligus bagian integral dari solusi permasalahan
dimasa depan. Atau dengan kata lain solusi pembangunan Iptek dimasa kini jangan
sampai menjadi sumber permasalahan baru dimasa datang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
tertinggal jauh dan sangatmemprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan
Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China.
Hal ini disebabkan karena,
1. Masih terbatasnya
orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.
2. Kurangnya keinginan
dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia
untuk melakukan ahli teknologi.
3. Tidak adanya inovasi
teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri, ilmu pengetahuan
dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan
adanyaperguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu
pengetahuan (LIPI) dan jugabadan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT).
Dengan
memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan
penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Visi
dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk mengoptimalkan setiap sumber
daya IPTEK yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, Undang-Undang No. 18 Tahun 2002
tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi yang telah diberlakukan sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran
dari visi dan misi IPTEK sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen pasal
31 ayat 5, agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah beserta seluruh rakyat
dengan sebaik-baiknya. Selain itu pula perkembangan IPTEK di berbagai bidang di
tengah perkembangan zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan
kualitas SDM di tengah bermunculannya dampak negative dari adanya perkembangan
IPTEK, sehingga diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi
permasalahan dalam penemuan-penemuan baru tersebut.
C. Hubungan IPTEK dengan kehidupan Sosial
Alam
abad XX, IPA telah berkembang pesat berkat pemakaian alat-alat yang makin
sempurna, sehingga mendapat sebutan IPA modern. Kemajuan IPA mendorong majunya
teknologi yang makin dapat memakmurkan kehidupan manusia, karena tujuan
teknologi memang diadakan untuk kebutuhan manusia. Namun, di samping tujuan
dapat tercapai, terjadi pula dampak sampingan (side-effect) yang dapat
mengganggu. Untuk itu diupayakan peningkatan kegunaan teknologi dan memperkecil
dampaknya. Bila hal tersebut tercapai, maka kegiatan mempergunakan teknologi
memperoleh nilai ekonomis yang berarti. Misalnya, pemakaian pesawat terbang
besar dan cepat memudahkan orang mencapai tujuan, tetapi kejatuhannya
menimbulkan risiko besar.
Jadi,
tujuan dapat dicapai dengan hasil maksimal, sementara dampaknya
diperkecil. Adanya perkembangan yang pesat dari IPTEK pada dasarnya
menuntut manusia untuk meningkatkan interaksi sosial guna mendapatkan solusi
yang terbaik dari permasalahn sosial yang ditimbulkan dari perkembangan iptek.kehidupan
manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan
keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap
kegiatan manusia. Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan
alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
D.
Manfaat IPTEK Bagi Manusia
Manfaatnya Jelas mempermudah aktivitas
manusia secara efektif dan efisien. Dalam
rangka meningkatkan budaya dan taraf hidup yang lebih tinggi. Sejak manusia
masih bercocok tanam berpindah-pindah dan berburu untuk cari makan, kemudian
muncul peternakan, pertanian. Semua ini hasil dari Iptek. Semula manusia harus
berjalan untuk pergi ketempat yang jauh, selanjutnya di temukan pedati yang ditarik hewan sampai
ditemukan mobil, semua ini hasil dari Iptek. Kalau dulu dunia gelap gulita,
hanya ada penerangan lampu minyak, trus timbul petromak sampai ada lampu, ini juga hasil dari Iptek. Kalau dulu
manusia telanjang gak pakai baju dan celana, sekarang bisa pakai baju dan
celana berbagai model, ini
juga jasa dari Iptek. Iptek akan sejalan dengan kehidupan manusia, karena
manusia mahluk yang berakal.
E.
Masalah-masalah Pengembangan Iptek
Pengalaman
negara-negara maju dan negara baru maju menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi
berakar pada kemampuan teknologi dan inovasi yang dimiliki. Kemampuan teknologi
yang tinggi telah memberikan kekuatan untuk bersaing dan peluang dalam kancah
perdagangan internasional yang kompetitif. Sulit untuk dibantah bahwa kemampuan
teknologi yang dimiliki oleh suatu bangsa akan sangat menentukan daya saing,
sehingga semua negara di dunia berusaha untuk mengejar ketertinggalannya dalam penguasaan
Iptek. Keberhasilan negara-negara baru maju di Asia Timur tidak dapat diulang
dengan mudah di negara berkembang tapi perlu diciptakan kondisi tertentu dan
berupaya mengatasi masalah-maslah dalam pengembangan IPTEK seperti akan
diuraikan di bawah ini:
1.
Keterbatasan Sumber Daya Iptek
Masih terbatasnya sumber daya iptek
tercermin dari rendahnya kualitas SDM dan
kesenjangan pendidikan di bidang iptek. Rasio tenaga peneliti Indonesia
pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti
per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan Jepang sebesar 70,7. Selain itu rasio anggaran iptek
terhadap PDB sejak tahun 2000 mengalami penurunan,
dari 0,052 persen menjadi 0,039 persen pada tahun 2002. Rasio tersebut jauh lebih kecil dibandingkan rasio serupa
di ASEAN. Sementa. Kecilnya anggaran iptek berakibat pada terbatasnya fasilitas
riset, kurangnya biaya untuk operasi
dan pemeliharaan.
2.
Belum Berkembangnya Budaya Iptek
Budaya
bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai iptek yang mempunyai penalaran obyektif,
rasional, maju, unggul dan mandiri. Pola pikir masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka mencipta daripada sekedar
memakai, lebih suka membuat daripada
sekedar membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang
ada.
3. Belum
Optimalnya Mekanisme Intermediasi Iptek
Belum
optimalnya mekanisme intermediasi iptek yang menjembatani interaksi antara kapasitas penyedia iptek dengan
kebutuhan pengguna. Masalah ini dapat terlihat dari belum tertatanya infrastruktur iptek, seperti institusi yang
mengolah dan menterjemahkan hasil
pengembangan iptek menjadi preskripsi teknologi yang siap pakai untuk
difungsikan dalam sistem produksi.
4. Lemahnya
Sinergi Kebijakan Iptek
Lemahnya
sinergi kebijakan iptek, menyebabkan kegiatan iptek belum sanggup memberikan hasil yang signifikan.
Kebijakan bidang pendidikan, industri, dan iptek belum terintegrasi sehingga mengakibatkan kapasitas yang tidak
termanfaatkan pada sisi 15 penyedia, tidak berjalannya sistem
transaksi, dan belum tumbuhnya permintaan dari sistem pengguna yaitu industri. Disamping itu kebijakan fiskal juga
dirasakan belum kondusif bagi pengembangan
kemampuan iptek.
5. Belum
Terkaitnya Kegiatan Riset dengan Kebutuhan Nyata
Kegiatan
penelitian yang tidak didorong oleh kebutuhan penelitian yang jelas dan
eksplisit, menyebabkan
lembaga-lembaga litbang tidak memiliki kewibawaan sebagai sebuah instansi yang memberi pijakan
saintifik bagi kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah. Salah satu dampak langsung dengan adanya kegiatan riset yang tidak
didasari oleh kebutuhan
yang jelas adalah terjadinya inefisiensi yang luar biasa akibat duplikasi penelitian atau plagiarisme.
Dampak
lainnya adalah merapuhnya budaya penelitian sebagai pondasi kelembagaan ristek, seperti yang terjadi pada
sektor pendidikan. Pendidikan di Indonesia dapat dikatakan telah gagal membudayakan rasa ingin tahu, budaya belajar
dan apresiasi yang tinggi pada
pencapaian ilmiah.
6. Belum
Maksimalnya Kelembagaan Litbang
Kelembagaan
litbang yang belum dapat berfungsi secara maksimal, disebabkan karena manajemen yang lemah. Seorang peneliti
yang hebat belum tentu memiliki ketrampilan
dan sikap manajerial yang dibutuhkan untuk memimpin sebuah lembaga litbang.
Selain itu perkembangan manajemen
penelitian dan pengembangan di Indonesia jauh tertinggal. Dari ratusan peneliti tangguh di tanah air, hanya sebagian kecil
yang memiliki kemampuan memimpin
lembaga litbang sebagai sebuah entitas manajemen. Kursus-kursus manajemen (proyek) penelitian dan pengembangan amat
jarang dilakukan,dan kalaupun ada,
ditawarkan oleh pihak asing dengan biaya kursus yang mahal.
7. Masih
Rendahnya Aktifitas Riset di Perguruan Tinggi
Perguruan
tinggi yang diharapkan menjadi sebuah pusat keunggulan (centre of excellence) juga belum berhasil
mengarusutamakan penelitian dan pengembangan dalam Tri Dharma Perguruan Tingginya. Hal ini berakibat pada:
1) Terjadi brain draining tenaga peneliti ke
kegiatan-kegiatan non-penelitian
2) Pengusangan bahan-bahan belajar
3) Penurunan relevansi pendidikan dan layanan masyarakat
4) Pendidikan pascasarjana, terutama tingkat Doktor (S-3)
tidak berkembang
5) Kekayaan intelektual PT tidak berkembang, dan
6) Kelas kreatif dan kewirausahaan (enterpreneurships)
tidak berkembang.
Belum
ada satupun univesitas yang layak disebut sebagai Universitas Riset yang sanggup menghasilkan pertahun 50 doktor dengan
karya ilmiah berreputasi internasional. Banyak perguruan tinggi menomorsatukan pendidikan sarjana strata 1 dengan
berbagai macam model rekrutmen,
untuk menarik dana masyarakat. Pendidikan pasca sarjana, terutamapendidikan
doktor, sebagai pendidikan berbasis riset belum dianggap sebagai motor penggalian dana yang berarti.
Kerjasama penelitian pascasarjana dengan industri juga masih amat langka.16
Komunikasi
ilmiah antar peneliti dan profesional dalam PT yang sama juga rendah, sehingga kohesivitas peneliti di PT
juga rendah. Penggunaan sumber daya bersama
(resource sharing) antar laboratorium PT juga rendah, akibatnya
justru utilisasi peralatan laboratorium
tersebut juga rendah.
Perguruan-perguruan
tinggi perlu menetapkan sebuah Program Utama Riset Universitas yang dirumuskan bersama-sama dengan para
stakeholders penelitian dan secara sengaja
mengalokasikan anggaran penelitian sebagai matching grants yang
memancing dana kemitraan dari
pemerintah dan industri. Sehingga volume block grants yang diberikan
oleh Pemerintah untuk kegiatan
penelitian harus dikaitklan dengan alokasi anggaran penelitia Perguruan Tinggi
(PT) yang bersangkutan.
F.
Dampak
Dari Iptek Terhadap Kehidupan Manusia
Perkembangan dunia iptek yang demikian
pesatnya telah membawa manfaat luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang
ada. Sementara orang bahkan memuja iptek
sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan
dunia. Iptek diyakini akan memberi
umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak
oleh disilusi dari dampak negatif
iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti
iptek sinonim dengan kebenaran.
Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif.
Kebenaran harus mencakup pula unsur
keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi
standar kebenaran ataupun solusi
dari masalah-masalah kemanusiaan.{mospagebreak}.
Dampak positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari
berbagai bidang:
a.
Bidang informasi
dan komunikasi
Dalam
bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya
antara lain:
1)
Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru
di bumi bagian manapun melalui internet
2)
Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone. Komunikasi melalui telepon mengalami
beberapa kali kemajuan. Pada
mulanya telepon mempergunakan kawat sebagai sarana penghubungnya dan diperlukan
orang sebagai operator. Kemudian ada telepon otomatis yang tidak memerlukan operator. Sekarang orang dengan
mudah dapat berhubungan dengan telepon melalui satelit.
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita
peroleh ternyata kemajuan kemajuan
teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
1) Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan
teroris (Kompas)
2) Penggunaan informasi tertentu dan
situs tertentu yang terdapat di internet
yang bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu
b.
Bidang industri
dan transportasi modern
·
Dampak industri yang sangat terasa dalam
bidang ekonomi.
Pemakaian
mesin menghasilkan produksi yang melimpah. Produk banyak demikian tidak
tertampung lagi dalam pasaran lokal atau nasional, sehingga harus disalurkan ke
pasar internasional. Demi kelancaran pemasaran, para kapitalis modern
mempengaruhi politik pemerintahannya, mendesak agar pemerintah mendukung
usahanya mencari atau merestui pasaran di negara lain, bila perlu dengan
dukungan militer keras. Timbullah imperialisme modern yang menitikberatkan
kegiatannya dalam bidang ekonomi setelah revolusi industri. Di samping mencari
daerah pemasaran, juga dilakukan usaha memperoleh bahan mentah yang murah. Cara
demikian menyebabkan keuntungan kaum kapitalisyang didukung pemerintah yang
imperealis memperoleh keuntungan besar. Bila negara imperialis banyak
memperoleh keuntungan melalui cara-cara modern tersebut, dampaknya terasa di
mana-mana. Di negara sendiri kaum kapitalis-imperialis merasakan pencemaran
(polusi) yang semula kurang diperhitungkan, setelah timbul dampak sampingnya
barulah disadari. Contohnya kota Birmingham di Inggris. Dengan dilakukan
revolusi industri, maka tanah di wilayah kota tersebut banyak dicemari sisa
pembakaran bahan bakarnya yang berwarna hitam. Sementara itu udaranya pun
dicemari oleh asap hitam dari cerobong pabrik (waktu itu yang dipergunakan
masih mesin uap), sehingga udara juga hitam, panas matahari kurang dapat
menembus ke bawah. Kota Birmingham memperoleh julukan The Black Country dan menjadi
tempat tinggal yang tidak sehat.
·
Dalam bidang tranportasi
Dengan tata transportasi yang diciptakan,
manusia memperoleh beberapa keuntungan. Pertama, kendaraan yang diciptakan
mampu bergerak lebih cepat daripada gerak si pencipta sendiri, sehingga waktu
yang diperlukan bergerak dari satu tempat ke tempat lain lebih singkat. Waktu
dirasakan makin berharga, sehingga timbul sebutan time is money. Jalannya waktu
yang perlu cepat diikuti mengakibatkan jam memperoleh pasaran yang luas sebagai
kebutuhan sekunder bagi manusia modern. Kedua, kemampuan mengangkat dan
mengusung oleh manusia ataupun binatang yang biologis terbatas dalam tingkat
yang rendah. Alat-alat pengangkut manusia yang dibuat dari bahan-bahan
abiologis jauh lebih kuat. Roda yang di atasnya diberi tempat barang dan dibuat
dari besi, kapal besi yang besar memiliki daya angkat yang jauh lebih besar dan
berat daripada daya angkut manusia dan binatang. Namun, kedua kelebihan
tersebut memiliki konsekuensi atau dampak sampingan yang negatif.
c.
Bidang sosial dan
budaya
Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat:
1.
Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik.
Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah
meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa
Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa
Asia.
2. Tekanan,
kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai
konsekuensi
globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras. Meskipun
demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek budaya seperti:
Kemerosotan
moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan
ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi
tetapi miskin dalam rohani. Dll
d.
Bidang pendidikan
Teknologi
mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
1.
Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini
adalah guru bukannya satu-satunya sumber
ilmu pengetahuan.
2.
Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode
baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa
dibuat abstrak. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru,
tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain. Disamping
itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan seperti: Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu
untuk melakukan tindak criminal, Dll.
Penumbuhan wawasan iptek pelajar
dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, pemanfaatan, penguasaan
dan pengembangan iptek sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya.Hal ini
dilaksanakan dengan memberikan kesempatan bereksperimen bersama yang
menumbuhkan daya cipta, analisis, prakarsa dan kreasi bagi para pemuda. Upaya
menumbuhkan wawasan iptek bagi pemuda perlu diawali dengan pengenalan makna
penting dari iptek itu sendiri misalnya melalui kunjungan ke lembaga riset dan
disertai pula dengan pelatihan kegiatan ilmiah. Peningkatan peran-serta
pelajar dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,
meningkatkan dan memperluas dukungan lembaga ristek, meningkatkan partisipasi
masyarakat serta mendorong dunia usaha dalam pembinaan/pelatihan pemuda pecinta
iptek. Pendalaman pengetahuan dan peningkatan keterampilan bagi pemuda yang
baik dan benar dilaksanakan melalui kelompok-kelompok penelitian pemuda pelajar
semacam Kelompok Penelitian Ilmiah Remaja (PIR). Dengan bertambahnya jumlah
pemuda yang memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan tersebut, diharapkan
secara merata, pemuda dan keluarganya mampu berpartisipasi dibidang IPTEK serta
dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas.
e.
Bidang Politik
Di
bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan
di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan
kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran
tersebut. Kesadaran itu akan
terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
f.
Bidang Kesehatan
Cara cara lama pengobatan penyakit dilakukan oleh dukun yang
umumnya mistis, sedangkan
obat-obatan untuk penyembuhan diwujudkan dalam bentuk jamu. Kedua cara tersebut
sampai sekarang masih banyak dipergunakan.
Pengobatan fisik modern dilakukan oleh dokter dan resepnya
berupa obat yang pembuatannya secara kimiawi oleh pabrik. Masyarakat yang makin
modern lebih meyakini keampuhan
pengobatan modern, sehingga
para dukun dan jamu semakin terdesak. Keberhasilan mengatasi penyakit, terutama penyakit menular, menyebabkan angka
kematian (mortalitas) menurun, sehingga populasi penduduk terus meningkat.
Akibatnya manusia lanjut usia yaitu manusiayang usianya lebih dari 60 tahun dan
disebut lansia,makin harimakin banyak juga.
g.
Dampak
Perkembangan IPTEK terhadap Kebutuhan Pokok
1.
Pangan
pangan
merupakan kebutuhan pokok yang paling utama sebab tanpa pngan manusia akan
mati, kelestarian hidupnya terancam, dan manusia berupaya untuk menjauhkan diri
dari kematian.
2.
Sandang
Sandang atau pakaian sekarang bukan lagi sekedar melindungi tubuh terhadap gangguan cuaca, melainkan sudah meningkat sebagai lambang status social. Dahulu, pernah orang memakai kulit kayu sebagai pakaian, tetapi populasi penduduk jauh lebih pesat daripada tanaman penghasilnya. Oleh karena itu, dipergunakan kapas yang memrlukan cara tanam dan olah yang lebih tinggi teknologinya. Ini pun sekarang tidak juga mencukupi kebutuhan manusia akan sandang. Sutra yang dihasilkan oleh ulat merupakan bahan yang lembut dan bagus yang dahulu pusatnya di Cina. Sementara itu bangsa-bangsa di Timur Tengah mempergunakan bulu domba yang menghasilkan wol sebagai bahan sandang yang bagus. Itu pun tidak cukup, sehingga orang dengan teknologi lebih maju mempergunakan serat sintetis baik yang berasal dari tanaman yang diproses secara kimiawi menjadi benang (rayon) maupun dari bahan tambang seperti batu bara, atau minyak bumi yang diproses menjadi poliester, poliprolin, atau polietilin. Kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif tersebut, sekaligus diantisipasi segi negatifnya. Bahan sintetis yang bersifat plastik jangan sampai menimbulkan sampah plastik dengan jalan mengolahnya kembali atau mencari bakteri yang mampu memakan bahan plastik.
Sandang atau pakaian sekarang bukan lagi sekedar melindungi tubuh terhadap gangguan cuaca, melainkan sudah meningkat sebagai lambang status social. Dahulu, pernah orang memakai kulit kayu sebagai pakaian, tetapi populasi penduduk jauh lebih pesat daripada tanaman penghasilnya. Oleh karena itu, dipergunakan kapas yang memrlukan cara tanam dan olah yang lebih tinggi teknologinya. Ini pun sekarang tidak juga mencukupi kebutuhan manusia akan sandang. Sutra yang dihasilkan oleh ulat merupakan bahan yang lembut dan bagus yang dahulu pusatnya di Cina. Sementara itu bangsa-bangsa di Timur Tengah mempergunakan bulu domba yang menghasilkan wol sebagai bahan sandang yang bagus. Itu pun tidak cukup, sehingga orang dengan teknologi lebih maju mempergunakan serat sintetis baik yang berasal dari tanaman yang diproses secara kimiawi menjadi benang (rayon) maupun dari bahan tambang seperti batu bara, atau minyak bumi yang diproses menjadi poliester, poliprolin, atau polietilin. Kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif tersebut, sekaligus diantisipasi segi negatifnya. Bahan sintetis yang bersifat plastik jangan sampai menimbulkan sampah plastik dengan jalan mengolahnya kembali atau mencari bakteri yang mampu memakan bahan plastik.
3.
Papan
Papan yang berarti tempat tinggal pada mulanya hanya sebagai tempat untuk memperoleh rasa aman, terlindung dari gangguan cuaca atau binatang, malahan mungkin dari manusia yang lain. Rumah tradisional yang dihasilkan dari bahan alami yang terdapat di sekitar tempat tinggal. Bahan bangunan rumah tradisional mudah rusak karena cuaca atau dimakan rayap, sehingga batas waktu tertentu terpaksa diperbaiki, bahkan diganti. Manusia berusaha memperoleh tempat tinggal yang aman dan nyaman. Untuk itulah dibangun rumah yang bahan-bahannya lebih tahan lama, dapat puluhan bahkan ratusan tahun. Tembok rumah dari bata yang diberi lapisan dengan bahan semen, lantai yang bahannya dari semen dalam wujud tegel atau keramik menghasilkan tempat tinggal yang kuat. Pemikiran modern untuk tempat tinggal yang sehat diwujudkan dengan membentuk kota taman mandiri. Merupakan taman karena dipelihara ekologi yang berimbang antara tempat tinggal dengan lingkungan yang hijau. Mandiri karena kebutuhan warganya terpenuhi semuanya, tidak harus tergantung pada tempat lain, misalnya sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, taman rekreasi, tenaga kerja, bahkan kuburan.
Papan yang berarti tempat tinggal pada mulanya hanya sebagai tempat untuk memperoleh rasa aman, terlindung dari gangguan cuaca atau binatang, malahan mungkin dari manusia yang lain. Rumah tradisional yang dihasilkan dari bahan alami yang terdapat di sekitar tempat tinggal. Bahan bangunan rumah tradisional mudah rusak karena cuaca atau dimakan rayap, sehingga batas waktu tertentu terpaksa diperbaiki, bahkan diganti. Manusia berusaha memperoleh tempat tinggal yang aman dan nyaman. Untuk itulah dibangun rumah yang bahan-bahannya lebih tahan lama, dapat puluhan bahkan ratusan tahun. Tembok rumah dari bata yang diberi lapisan dengan bahan semen, lantai yang bahannya dari semen dalam wujud tegel atau keramik menghasilkan tempat tinggal yang kuat. Pemikiran modern untuk tempat tinggal yang sehat diwujudkan dengan membentuk kota taman mandiri. Merupakan taman karena dipelihara ekologi yang berimbang antara tempat tinggal dengan lingkungan yang hijau. Mandiri karena kebutuhan warganya terpenuhi semuanya, tidak harus tergantung pada tempat lain, misalnya sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, taman rekreasi, tenaga kerja, bahkan kuburan.
G.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Iptek Di Indonesia
a. Faktor Pendukung
·
Semakin
berkembangnya pola pikir manusia dari zaman ke zaman.
·
Adanya
kebutuhan teknologi computer di berbagai bidang untuk membantu mengurangi
kesibukan manusia.
·
Timbulnya
keinginan untuk selalu mendapat informasi terkini dari berbagai belahan dunia
melalui media yang tercepat seperti computer (internet).
·
Rasa
untuk menjadi lebih maju dari golongan lain.
·
Pentingnya
investasi asing terletak pada pertukaran informasi dalam alur perdagangan yang
berlanjut pada kesamaan permintaan pada teknologi komunikasi.
·
Pembangunan
perkotaan biasanya diiringi dengan dengan pembangunan infrastuktur komunikasi
yang menjadi dasar dari internet sehingga pembangunan kota akan memacu
perkembangan internet.
·
Semakin
banyak institusi yang menggunakan kegiatan yang dilakukan secara online maka
akan mendorong percepatan penggunaan teknologi internet di Indonesia.
·
Inovasi
dalam jenis layanan seperti situs jejaring (facebook, friendster, dll), blog,
game online dan sebagainya akan memicu ketertarikan masyarakat untuk mengakses
internet sehingga menjadi faktor pendukung dalam percepatan penggunaan
teknologi di Indonesia.
b. Faktor Penghambat
·
Masyarakat
dengan tingkat / status ekonomi yang rendah akan menghambat percepatan
penggunaan teknologi di Indonesia karena tidak ada keinginan dan tidak memahami
seberapa penting penggunaan internet untuk berbagai kebutuhan hidup.
·
Masyarakat
yang tinggal di daerah terpencil yang tidak terjangkau karena pembangunan
infrastruktur yang tidak merata akan menjadi penghambat percepatan pengembangan
teknologi komputer di Indonesia.
·
Tingkat
pendidikan seseorang dan pekerjaaan yang dilakukan oleh seseorang yang
tergolong rendah atau kurang pro terhadap teknologi computer akan menghambat
kemajuan teknologi.
·
Pihak
yang tidak bertanggung jawab dlam menggunakan teknologi computer membuat pihak
pemerintah memblokir atau melarang beberapa sarana tertentu sehingga menghambat
perkembangan teknologi.
·
Banyaknya
pula tercipta berbagai macam virus-virus computer yang bersifat merusak.
·
Masih
kuatnya rasa fanatic terhadap kepercayaan leluhur untuk tidak merubah kebiasaan
oleh masyarakat tertentu yang menghambat penyebaran dan perkembangan teknologi.
H. Kemajuan IPEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia
Dari zaman ke zaman, perubahan yang terjadi
di dunia ini amatlah sangat pesat, apalagi dari segi Ilmu pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK). Bila kita ingat zaman dahulu, banyak para ilmuwan menemukan
berbagai hasil percobaannya, dan kemudian diluncurkan lalu dipakai untuk
kebutuhan sehari-hari, seperti adanya ilmu fisika, ilmu matematika, ilmu kimia,
ilmu biologi, juga ilmu sosial. Semua ilmu itupun masih diterapkan hingga saat
ini oleh kita semua. Tak dapat kita bayangkan apabila para ilmuwan tidak
menemukan berbagai penemuan luar biasa untuk peradaban manusia, kita bahkan
mungkin tak dapat untuk bertahan hidup, karena kita akui bahwa kita sangatlah
butuh akan keberadaan ilmu pengetahuan dunia untuk menjalankan kehidupan di
dunia fana ini.
Namun, di balik semua itu kita patut, wajib,
dan haruslah untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena keagungan-Nya
lah ilmu pengetahuan itu dapat kita rasakan dan manfaatkan selama kita hidup.
Setelah itu, kita patut untuk menjaga dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan
tersebut sampai saat nanti untuk masa depan dan peradaban manusia.IPTEK di satu
sisi sungguh sangat membantu kita selaku manusia dalam mengerjakan berbagai hal
dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
1. Mengetik laporan kerja
dengan komputer
2. Menelepon orang lain
dengan handphone
3. Mendengarkan musik
dengan mp3 player
4. Mengetahui berita
dengan televisi
5. Mengetahui waktu dengan
jam
6. Bepergian ke manapun
dengan sepeda motor, mobil, dan kendaraan lainnya
7. Mendinginkan ruangan
dengan ac
8. Dan masih banyak lagi
contohnya
Bahkan saat ini telah diciptakan robot
menyerupai manusia yang bertujuan untuk menggantikan manusia dalam mengerjakan
tugas sehari-sehari. Kita jadi sangat tertolong dengan adanya teknologi yang
kian lama kian maju. Namun, di sisi lainnya, kita jadi dimanjakan oleh
teknologi. Manusia jadi malas, bahkan sangat tergantung oleh teknologi yang
membantu mengerjakan pekerjaan sehari-hari kita selaku manusia. Jadinya,
manusia tidak ada usaha sekuat tenaga untuk mengerjakan pekerjaannya dengan
tangan sendiri. Padahal sungguh bangganya kita bila suatu pekerjaan dapat
dilakukan dan diusahakan sendiri. Kemajuan IPTEK menunjukkan kemampuan
intelektual (intelligence) manusia juga berkembang. Jadi teknologi selalu
membutuhkan manusia supaya dapat diciptakan untuk peradaban manusia. Tetapi
manusia tidak sepenuhnya selalu membutuhkan adanya teknologi untuk
kehidupannya, karena manusia memiliki intelektual, sedangkan teknologi tidak
memiliki intelektual. Kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi.
Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional
mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Seseorang
menggunakan teknologi, karena menusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar
dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah, lebih aman, dan lebih-lebih
yang lain. Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan
akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek
yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot
manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan
telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah
sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktivitas manusia. Kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang
benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Namun, pada sisi lain, pesatnya
kemajuan iptek ternyata juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin
kuatnya gejala “dehumanisasi”, tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini,
merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan iptek tersebut. Bahkan,
sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat
melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau
makhluk teomorfis.
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah
merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari
permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator
yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini
akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas. Sumbangan
iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri.
Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern
yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif
iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Perbudakan dan penjajahan di North America,
Asia dan Afrika hanya memungkinkan melalui dukungan iptek. Perkembangan iptek
di Eropa Barat membuahkan revolusi industri yang menindas kelas pekerja dan
yang melahirkan komunisme. Produksi weapons of mass destruction, baik kimia,
biologi ataupun nuklir tentu saja tidak bisa dipisahkan dari
iptek; belum lagi menyebut kerusakan ekosistem alam akibat
dari kemajuan iptek. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam
dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya
mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari
sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu
saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan,oleh karena itu iptek tidak pernah
bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
I.
Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Budaya
Bangsa
Kehadiran teknologi-teknologi baru membawa
pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa. Pengaruh ini dirasakan di berbagai bidang
kehidupan seperti kehidupan politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan dan lain-lain yang akan mempengaruhi nilai-nilai
kebangsaan.
Ditambah dengan era globalisasi yang
semakin pesat, globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan
yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang
akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. Dengan kata lain proses
globalisasi akan berdampak melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan.
Sebagai sebuah proses, globalisasi
berlangsung melalui dua dimensi, dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi
ruang dan dimensi waktu. Dimensi ruang yang dapat diartikan jarak semakin dekat
atau dipersempit sedangkan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan
komunikasi pada skala dunia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan
pesatnya laju perkembangan teknologi yang semakin canggih khususnya teknologi
informasi dan komunikasi.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
adalah pendukung utama bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan
teknologi informasi dan komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk
berbagai kepentingan, dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan
cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa.
Kecepatan arus informasi yang dengan cepat membanjiri kita seolah-olah tidak
memberikan kesempatan kepada kita untuk menyerapnya dengan filter mental dan
sikap kritis. Makin canggih dukungan teknologi tersebut, makin besar pula arus
informasi dapat dialirkan dengan jangkauan dan dampak global. Oleh karena itu
selama ini
Namun perlu diingat, pengaruh globalisasi
dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi meliputi dua sisi yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif yang dapat dirasakan
dengan adanya TIK adalah peningkatan kecepatan, ketepatan, akurasi dan
kemudahan yang memberikan efisiensi dalam berbagai bidang khususnya dalam
masalah waktu, tenaga dan biaya. Sebagai contoh manifestasi TIK yang mudah
dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat hanya memerlukan waktu singkat,
karena kehadiran surat elektronis (email), ketelitian hasil perhitungan
dapat ditingkatkan dengan adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam
jumlah besar juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database),
dan masih banyak lagi.
Sedangkan pengaruh negatif yang bisa muncul
karena adanya TIK, misalnya dari globalisasi aspek ekonomi, terbukanya pasar
bebas memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan banyaknya
produk luar negeri dan ditambahnya harga yang relatif lebih murah dapat
mengurangi rasa kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri. Dengan
hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya
rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
Pada hakikatnya teknologi diciptakan, sejak
dulu hingga sekarang ditujukan untuk membantu dan memberikan kemudahan dalam
berbagai aspek kehidupan, baik pada saat manusia bekerja, berkomunikasi, bahkan
untuk mengatasi berbagai persoalan pelit yang timbul di masyarakat. TIK tidak
hanya membantu dan mempermudah manusia tetapi juga menawarkan cara-cara baru di
dalam melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sehingga dapat mempengaruhi budaya
masyarakat yang sudah tertanam sebelumnya.
Jadi bagaimana TIK dapat mempengaruhi
nilai-nilai yang telah tumbuh di masyarakat dalam suatu bangsa itu sangat
tergantung dari sikap masyarakat tersebut. Seyogyanya, masyarakat harus
selektif dan bersikap kritis terhadap TIK yang berkembang sangat pesat,
sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalam TIK mampu
dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat, dan
efek negatif dapat lebih diminimalkan.
J. Upaya
Pemerintah Mengatasi Problematika IPTEK
Dalam mengatasi problematika IPTEK
pemerintah melakukan beberapa upaya,diantaranya:
1.
Meningkatkan kemampuan, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjawab berbagai
isu pelayanan, seperti keselamatan, keamanan, kehandalan dan kenyamanan, serta terjangkau
masyarakat luas;
2.
Meningkatkan kemampuan Iptek strategis dalam rangka pengembangan system transportasi
nasional yang handal, efektif dan efisien yang sesuai kondisi fisik wilayah
serta sosial-ekonomi-budayanya;
3.
Meningkatkan penguasaan dan kemampuan teknologi industri dalam negeri untuk mendukung
sistem transportasi nasional guna mendukung kelancaran system operasional dan
kemampuan untuk merawat serta ramah lingkungan dan hemat energi;
4.
Peningkatan kapasitas teknologi pada sistem produksi di dunia usaha dan industry
serta peningkatan sinergi antar berbagai komponen sistem inovasi;
5. Meningkatkan
kemampuan manufakturing teknologi tinggi yang berdaya saing internasional untuk
mendukung pembangunan sarana dan prasarana transportasi;
6. Meningkatkan
produktivitas, kualitas dan efisiensi produksi pertanian on-farm (intensifikasi) dengan penerapan
bio-teknologi, precision farming, biocyclofarming,dan teknologi iradiasi
secara berkelanjutan dan tetap menjaga kelestarian fungsi lingkungan;
7. Memperpanjang
rantai produksi pengolahan hasil pertanian (off-farm) yang efisienuntuk
meningkatkan nilai ekonomi dan nilai tambah produk pangan pada
masingmasingrantai produksi;
8. Meningkatkan
keragaman bahan baku pangan (diversifikasi) termasuk kemungkinan dengan memanfaatkan
sumberdaya hutan non-kayu.
9. Mengembangkan
dan memperluas infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk
mempermudah akses ke jaringan internet yang terjangkau;
10. Meningkatkan
pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkankinerja
perekonomian negara dan kualitas hidup masyarakat;
11. Mengelola
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) bidang teknologi informasi dankomunikasi
untuk meningkatkan kemampuan berinovasi, menegakan perlindungan hukum dan
meningkatkan nilai komersial produk dalam negeri
12. Memenuhi
kebutuhan alutsista mulai dari perangkat keras maupun perangkat lunak, sesuai
dengan kondisi kewilayahan dan demografi negara kepulauan Indonesia, sesuai
dengan kemajuan perkembangan iptek, mempunyai efek penangkal yang tinggi, yang
ditujukan untuk memberikan kapabilitas optimal bagi komponenpertahanan negara
dalam menjalankan tugasnya.
13. Meningkatkan
penguasaan kapabilitas iptek pertahanan dikalangan industri nasionalmelalui
regulasi penanganan alokasi pendanaan yang kondusif.
14. Meningkatkan
pemahaman dan penguasaan iptek untuk aplikasi pertahanan Negara kepulauan
dikalangan universitas dan lembaga iptek nasional melalui penyusunan road-map
teknologi pertahanan yang bersifat kuantitatif sesuai dengan kaidah
pertahanan
15. Mengikuti
pemenuhan standardisasi ranahan (sarana pertahanan) pangsa pasar dunia yang
kompetitif;
16. Mencapai
keunggulan bangsa di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan rekayasa khususnya
pada bidang teknologi pertahanan berbasiskan pada kemandirian dan kondisi
demografi negara nusantara, negara kepulauan dan negara kelautan melalui
penyusunan suatu rancangan strategis.
simpulanysa ape
BalasHapus